Kampanye Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun

Bertempat di Lapangan Parkir Stadion Mandala Krida Sabtu, 21 Juli 2007 diadakan kegiatan kampanye Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun, merupakan rangkaian kegiatan HAN di Yogyakarta Acara kegiatan ini dimulai sekitar pukul 08.30 dengan diikuti peserta 600 siswa Sekolah Dasar (SD) dengan didampingi oleh guru dan para orang tua masing – masing siswa. Mereka merupakan perwakilan dari 5 kabupaten di DIY yang meliputi Kabupaten Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, Sleman dan Kota Yogyakarta. Mereka semuanya bertujuan untuk mengkampanyekan gerakan cuci tangan pakai sabun yang dirasa saat ini perlu karena banyaknya kasus penyakit diare yang menyerang anak-anak bahkan dewasa. Bahkan saat ini sampai terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Melihat kondisi itulah Dinas Pandidikan DIY bekerjasama dengan UNICEF Indonesia, Dinas Kesehatan DIY, ESP-USAID, John Hopkins University – Center For Communication Program (JHU – SSP) dan Intenational Relief dan Development (IRD). Mengadakan kegiatan kampanye gerakan cuci tangan pakai sabun yang diharapkan nantinya akan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya cuci tangan, apalagi pakai sabun yang dapat membunuh kuman penyakit diare.
Tampak hadir para tamu undangan sekaligus tamu kehormatan antara lain: Kepala Dinas Pendidikan DIY, Drs. Sugito Msi, Dinas Kesehatan DIY, Dr. Bondan Agus Suryanto SE.MA, I Made Sutama (Chief Field Office-UNICEF Central Java) dan jajaran pemda DIY. Acara kampanye gerakan cuci tangan pakai sabun dimulai dengan tampilnya Marching Band, “Gema Caraka Baskara” dimainkan oleh anak-anak dari SD Muhammadiyah 3 Wirobrajan dengan mengenakan seragam hijau-hijau yang tampak berkilauan. Selanjutnya laporan kegiatan acara yang disampaikan ketua panitia acara bahwa program perilaku hidup bersih dan sehat perlu dimulai dengan langkah awal dari kesadaran diri sendiri serta dukungan dari banyak pihak salah satunya dukungan nyata pemerintah dan kepedulian masyarakat tentang arti kesehatan yang benar-benar dimengerti oleh masyarakat umumnya dan anak sekolah pada khususnya salah satunya dengan gerakan cuci tangan pakai sabun.
Harapan dengan diselenggarakan kampanye gerakan cuci tangan pakai sabun meningkatnya pendidikan dan kesadaran masyarakat pola hidup sehat salah satunya dengan mencuci tangan pakai sabun dan terbiasa dengan pemakaian sabun setiap cuci tangan. Terselenggaranya acara kampanye ini tidak lepas dari biaya yang diberikan UNICEF Indonesia dan kerjasama antara Dinas Pendidikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi DIY. I Made Sutama (Chief Field Office-UNICEF Central Java) menyatakan pentingnya cuci tangan menggunakan sabun. Dengan mencuci tangan pakai sabun maka akan mencegah penyakit diare dan membunuh kuman-kuman penyebab sakit diare. Studi tentang pengetahuan perilaku dan kebiasaan yang dilaksanakan IRD tahun 2007 di Yogyakarta hanya 27 persen anak-anak mencuci tangan pada jam istirahat di sekolah. Penelitian mengungkapkan 45 persen cuci tangan penggunaan sabun tangan menjadi bersih dari kuman, apabila dilakukan secara benar penelitian lain mengungkapkan 50 persen mencuci tangan pakai sabun mencegah penyakit pernafasan pada anak-anak di bawah lima tahun (Balita). Dan cara yang benar mencuci tangan pakai sabun adalah dengan mengunakan air yang mengalir. Dengan pengunaan air yang mengalir maka kuman akan terbuang dan air akan sampai di sela-sela jari sehingga kuman yang ada di sela-sela jari akan terbawa air jatuh. Apalagi dengan menggunakan sabun kuman akan mati dan tidak berbahaya lagi. Namun itu semua diperlukan dukungan pemerintah dikarenakan berdasar penelitian hanya 55 persen sekolah ada fasilitas cuci tangan, dan hanya 9 persen sekolah yang menyediakan sabun untuk mencuci tangan bagi anak-anak.
Maka perlunya pembangunan sarana dan prasarana serta sanitasi pembuatan tempat mencuci tangan di lingkungan sekolah mengutamakan kesehatan dan kebersihan. Dan hal itu juga perlu kesadaran dari pihak sekolah, karena percuma adanya fasilitas tidak membuat sadar lingkungan sekolah untuk selalu cuci tangan pakai sabun, sebagai salah satu langkah nyata dalam menjaga kesehatan. Kesemuanya itu untuk menyelamatkan kehidupan dan masa depan merupakan peran utama Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Indonesia Pada umumnya dan Yogyakarta Pada Khususnya.Saat ini di DIY terdapat 294.511 siswa SD bila tahun ini 600 diantaranya sudah terlibat dalam kampanye cuci pakai sabun berarti 0,2 persen dari sasaran sosialisasi kegiatan ini, untuk itu perlu diselenggarakan kegiatan serupa pada waktu-waktu akan datang. Demikian peryataan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DIY, Drs Sugito Msi saat menyampaikan sambutannya
Selanjutnya sambutan sekaligus pembukaan acara kampanye kegiatan cuci tangan pakai sabun oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Paduka Paku Alam IX, intinya dengan kampanye kegiatan gerakan cuci tangan pakai sabun diharapkan dapat menyadarkan masyarakat bahwa pentingnya cuci tangan mengunakan sabun dan salah satu upaya meningkatkan kesehatan bagi masyarakat pada umumnya dan anak sekolah pada khususnya. Dari kegiatan ini, Pemda DIY melaksanakan Kampanye Nasional cuci tangan pakai sabun sebagai upaya meningkatkan derajat masyarakat melalui peningkatan perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat. Kampanye ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2010, sebagai salah satu Program Pembangunan Manusia Indonesia. Dengan di dampingi Kepala Dinas Pendidikan DIY, Drs. Sugito Msi, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Dr. Bondan Agus Suryanto SE.MA, dan I Made Sutama (Chief Field Office-UNICEF Central Java) Sri Paduka Paku Alam IX membuka acara secara simbolik dengan melepaskan burung dara sejumlah kurang lebih 50 ekor.
Setelah itu acara dilanjutkan kegiatan inti dengan mencuci tangan secara massal seluruh peserta perwakilan dari 5 Sekolah Dasar Kabupaten baik itu Sleman, Gunungkidul, Bantul, Kulon Progo dan Kota Yogyakarta menuju ke tengah lapangan menuju ke tempat cuci tangan yang telah disediakan panitia. Dimulai dari Kabupaten Gunungkidul dengan ember yang berwarna kuning, kemudian Kota Yogyakarta ember warna putih, Kabupaten Bantul ember warna merah muda, Kabupaten Kulon Progo ember warna biru tua, dan terakhir Kabupaten Sleman ember warna biru muda. Dengan serempak para anak-anak didampingi orang tua secara bergantian mencuci tangan mereka dengan sabun. Kemudian setelah selesai mencuci tangan dengan sabun acara dilanjutkan dengan unjuk kebolehan antara lain: musik, pidato dan puisi yang dibawakan oleh anak-anak SD.


Tim SIM Dinas Pendidikan Provinsi DIY
Juli 2007

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home